skip to main |
skip to sidebar
Para pengguna Internet khususnya di Indonesia sudah mulai melirik
broadband sebagai media komunikasi Internet utamanya. Jangan bandingkan
dengan di luar negeri yang untuk perumahan pun sudah menggunakan
broadband berkecepatan super.
Selama masa perjalanannya, jaringan Internet broadband cukup banyak
berkembang baik dari segi teknologinya maupun produk-produknya yang
dilempar ke pasaran oleh penyedia jasa Internet. Tren produk broadband
dari waktu ke waktu semakin membuat internet terasa murah saja,
meskipun kualitasnya tidak selalu dijamin bagus. Teknologi broadband
memang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi meluasnya penggunaan
Internet.
Jika di luar negeri banyak yang sudah merasakannya, di Indonesia
mungkin ada sebagian pengguna dan pehobi komputer yang tahu saja tidak
tentang Internet broadband beserta teknologi dan produknya. Maka itu,
tidak ada salahnya teknologi ini kita review kembali dengan cakupan
yang lebih bersifat umum dan general. Meskipun belum bisa merasakannya,
paling tidak sudah ada gambaran mengenai apa sih sebenarnya teknologi
Internet broadband yang banyak disebut-sebut di kota besar.
Mengapa Broadband?
Teknologi Internet broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan
atau servis Internet yang memiliki kecepatan transfer yang tinggi
karena lebar jalur data yang besar. Kecepatan transfer yang biasa
dijanjikan oleh servis broadband adalah sampai sekitar 128 Kbps atau
lebih. Meskipun jalur data yang disediakan untuk penggunanya sangat
lebar, teknologi Internet broadband biasanya jalur ini akan dibagi
dengan pengguna sekitarnya. Namun jika tidak ada yang menggunakan, maka
Anda akan menggunakan sepenuhnya jalur lebar tersebut. Meski tidak
selalu demikian kondisinya, namun tren broadband di Indonesia memang
demikian.
Jaringan Internet broadband dapat digunakan oleh banyak kalangan,
mulai dari pelajar, pehobi game, sampai dengan kantor-kantor kecil dan
kantor cabang yang ingin terkoneksi dengan kantor pusatnya dengan
kecepatan cukup tinggi. Mengapa mereka harus mempertimbangkan
broadband?
Broadband menjadi begitu terkenal tidak lain karena teknologi
jaringan Internet umum seperti dial-up sudah tidak memadai lagi untuk
digunakan dalam aplikasi saat ini. Pada umumnya, aplikasiaplikasi
tersebut menuntut Internet yang berkecepatan tinggi dengan waktu tempuh
data yang tidak lama. Maka dari itulah, broadband berkembang sebagai
solusi yang tepat dengan kemampuannya dan juga keekonomisannya.
Broadband dapat dikatakan koneksi yang cukup ekonomis, karena dengan
membayar biaya yang relatif murah, Anda bisa mendapatkan koneksi
Internet yang cukup cepat meski tidak seterusnya bisa demikian. Dengan
biaya yang tidak terlalu besar, Anda bisa menjalankan berbagai macam
aplikasi boros bandwidth, namun tidak dijamin kelancarannya ketika
banyak pengguna sedang terkoneksi.
Selain itu, coverage area dari koneksi broadband juga sering menjadi
kelemahannya. Area coverage dari teknologi ini memang belum bisa
terlalu luas karena memang ada keterbatasan teknis. Di sinilah nilai
plus dan minus nya produk Internet broadband.
Apa Saja Teknologi Broadband yang Ada?
Teknologi broadband yang paling umum digunakan di Indonesia untuk
menghantarkan koneksi Internet untuk Anda adalah teknologi DSL,
teknologi Cable, dan fixed wireless. Masing-masing media memiliki
kekurangan dan kelebihan tersendiri yang justru menjadikan opsi bagi
yang ingin menggunakannya. Semua akan dibahas satu per satu di sini.
1. Teknologi DSL (Digital Subscriber Line)
DSL merupakan kumpulan teknologi-teknologi yang memanfaatkan bandwidth
yang tidak digunakan pada jaringan telepon tembaga biasa yang telah
lama ada untuk menghantarkan data digital berkecepatan tinggi. Koneksi
DSL sangat mudah digunakan seperti halnya koneksi dial-up biasa. Namun,
sifat dan kecepatannya seperti halnya koneksi leased line yang dapat
selalu aktif selama koneksi ke sentral terminasi DSL masih aktif.
Teknologi DSL dapat tersedia berkat adanya sebuah perangkat bernama
DSLAM (DSL Access Multiplexer). Perangkat inilah yang membuat media
koneksi berjalan menggunakan teknologi DSL dan menjadi pusat terminasi.
DSL biasanya menggunakan sinyal frekuensi dengan range yang cukup
tinggi, yaitu hingga 1 MHz. Masing-masing tipe DSL berbeda-beda dalam
hal penggunaan frekuensi. Sebagai contoh teknologi ADSL menggunakan
frekuensi 20 KHz sampai 1 MHz.
Dengan bekerja pada frekuensi ini, ADSL tidak akan mengganggu sinyal
suara yang juga dibawa dalam media ini. Jadi, pengguna masih tetap
dapat melakukan peneleponan sementara koneksi Internet juga tetap
berjalan. Lain halnya dengan DSL jenis Single-line
DSL yang menggunakan frekuensi yang sama dengan sinyal suara. Dengan
spesifikasi ini, maka pelanggan DSL jenis ini tidak akan dapat melakukan
peneleponan ketika ber-Internet.
Namun, teknologi DSL juga bukan tanpa kekurangan. Kekurangan pertama,
teknologi DSL pada keadaan normal memiliki area coverage maksimal
sebesar 5,5 km saja. Dengan adanya batasan ini, masih banyak area yang
belum bisa dijangkau. Selain itu, tidak semua kantor sentral otomat
(STO) dibuat untuk mendukung teknologi DSL, sehingga area-area tertentu
belum bisa menikmatinya sampai terpasangnya perangkat DSLAM di STO
tersebut.
Tipe-tipe DSL
Teknologi DSL memang berkembang cukup cepat. Dari perkembanganya itu,
teknologi DSL terbagi-bagi menjadi lebih dari satu tipe. Semua tipe
tersebut memiliki ciri khas dan keunggulannya masing-masing. Berikut
ini adalah tipe-tipe koneksi broadband mengadopsi teknologi DSL yang
umum digunakan saat ini:
- Asymmetric DSL (ADSL)
Yang dimaksud dengan kata Asymmetric DSL adalah teknologi ini memberikan
kecepatan transfer data yang berbeda antara proses pengiriman data
(upload) dan penerimaan data (download). Karena ketidaksamaan inilah,
maka diberikan istilah Asymmetric untuk teknologi ini. Biasanya
kecepatan downloading data akan lebih besar daripada uploading,
mengingat lalu-lintas data Internet khususnya untuk level pengguna
akhir lebih banyak men-download.
Tipe DSL seperti ini memang sengaja diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna level perumahan, di mana traffic menerima data lebih
besar daripada melakukan pengiriman. Kondisi seperti ini sangat cocok
untuk aplikasiaplikasi level pengguna akhir seperti misalnya melakukan
download musik dan film, surfing, online games, menerima e-mail, dan
banyak lagi. ADSL menyediakan koneksi upstream yang relative lambat
karena biasanya koneksi ini hanya digunakan untuk melakukan permintaan
data ke Internet. Dengan adanya spesifikasi seperti ini, harga servis
ADSL bisa ditekan semurah mungkin sehingga terjangkau oleh pengguna
rumahan.
- Symmetric DSL (SDSL)
Kebalikan dari Asymmetric, Symmetric DSL merupakan koneksi yang
memiliki spesifikasi jalur upload dan download yang sama persis
keduanya. Jaringan dengan spesifikasi seperti ini sangat cocok
digunakan untuk keperluan aplikasi komersial, di mana pengguna akhir
juga memiliki kemampuan untuk mengirim data dalam jumlah besar ke
Internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk aplikasi seperti pengiriman
e-mail besarbesaran dengan attachment yang besar, melakukan upload
informasi ke Internet, membuat web server, FTP server, dan banyak lagi.
Biasanya servis jenis ini harganya lebih mahal daripada ADSL dan
sangat cocok untuk keperluan perusahaan.
- G.SHDSL
Teknologi DSL yang satu ini dapat melayani penggunanya dengan fitur
multi-rate (kecepatan yang dapat berbeda-beda), multi-service, dengan
jarak jangkauan yang lebih panjang dari teknologi DSL yang lainnya, dan
dapat dikuatkan sinyalnya sehingga dapat berjalan sangat jauh. G.SHDSL
ini dapat memberikan penggunanya kecepatan transfer mulai dari 192 Kbps
sampai dengan 2,3 Mbps. Teknologi ini diklaim dapat memberikan jarak
jangkauan 30 persen lebih besar daripada teknologi DSL lainnya yang ada
saat ini. Teknologi ini diharapkan nantinya dapat menggantikan
implementasi dari SDSL yang ada saat ini.
- Integrated Service Digital Network DSL (IDSL)
Dari namanya saja, mungkin Anda sudah dapat menduga bahwa teknologi DSL
yang satu ini merupakan perpaduan fitur antara teknologi ISDN dengan
DSL. Seperti halnya ISDN, IDSL menggunakan satu pair kabel untuk
mentransmisikan data secara full duplex dengan kecepatan hingga 144
Kbps. IDSL pada dasarnya adalah sebuah line ISDN BRI yang digunakan
sebagai jalur leased line, dengan kata lain jalur ISDN BRI yang tidak
perlu di-switch penggunaannya. Jalur IDSL ini tidak memiliki channel
signaling seperti ISDN yang sesungguhnya. Jalur ini dapat dikonfigurasi
dengan kecepatan 64 Kbps, 128 Kbps, atau 144 Kbps.
IDSL hanya digunakan untuk membawa komunikasi data saja, tidak
seperti ISDN yang juga bisa digunakan untuk suara. IDSL sangat ideal
untuk digunakan di kantor-kantor cabang karena sinyalnya bisa dikuatkan
persis seperti ISDN. Sistem billing-nya juga tidak seperti ISDN karena
IDSL biasanya dibanderol dengan harga tetap (Flat price).
- Very-high-data-rate DSL (VDSL)
VDSL dapat menghantarkan data penggunanya mulai dari 13 Mbps sampai
dengan 52 Mbps downstream dan 1,5 hingga 2,3 Mbps upstream hanya dengan
menggunakan satu pasang kabel tembaga twisted. Jarak jangkauan dari
teknologi inilah yang menjadi kelemahannya, karena jarak maksimalnya
hanya sejauh 1,3 km saja.
- High-data-rate DSL (HDSL)
Teknologi HDSL memiliki kecepatan transfer data yang sama dengan
jaringan E1 saat ini. Maka dari itu, HDSL memang telah banyak digunkan
oleh penyedia jasa jaringan untuk menggantikan jalur-alur E1 mereka
yang relatif lebih mahal biaya penyediaannya. HDSL dapat beroperasi
melayani penggunanya dalam jarak 3,6 km saja. Namun, repeater atau
penguat dapat Anda pasang untuk memperpanjang jangkauannya.
2. Teknologi Cable
Cikal bakal teknologi Internet Cable sebenarnya dimulai dari pemenuhan
kebutuhan konsumen akan siaran televisi yang berkualitas. Asal usul
kata Cable sendiri pun berasal dari kata Community Antenna Television
(CATV) yang kemudian lebih banyak disebut orang sebagai Cable TV. Untuk
memastikan perangkat TV biasa dapat digunakan untuk Cable TV,
teknologi ini memindahkan sinyal-sinyal radio yang biasa di broadcast
di udara menjadi berbentuk sinyal-sinyal yang dapat dilewatkan didalam
bungkusan kabel Coaxial.
Dengan semakin meluasnya penggunaan Cable TV ini serta kebutuhan
Internet yang semakin booming, maka dimanfaatkanlah infrastruktur Cable
TV ini untuk melewatkan data. Bahkan di beberapa negara juga
melewatkan sinyal-sinyal telepon. Dengan demikian, para penyedia jasa
jaringan Cable bias mengeruk profit lebih banyak dari infrastruktur
yang telah mereka buat dengan biaya yang cukup mahal.
Beberapa keuntungan yang akan didapat pengguna dari adanya teknologi Cable adalah sebagai berikut:
Teknologi Cable yang melewatkan koneksi Internet dapat memungkinkan
penggunanya melakukan koneksi VPN ke kantor pusat secara non-stop,
sehingga pengguna bagaikan memiliki jalur pribadi sendiri dengan
koneksi yang tanpa henti.
Kecepatan transfer yang relatif tinggi dipadukan dengan harga yang
tidak terlalu mahal memungkinkan pengguna yang berkantor di rumah dapat
menikmati Internet cepat juga.
Teknologi TV Cable plus Internet dapat menciptakan servis baru, yaitu TV Interaktif.
Penyedia jasa Cable dapat membuat servis VOIP melalui infrastrukturnya
tersebut, sehingga pengguna bisa menikmati juga telepon ekonomis dari
media kabel yang sama, tidak perlu berlangganan media lain lagi.
Kata “Cable” sebenarnya juga merujuk kepada media pembawanya yang
berjenis kabel coaxial. Dalam membuat bentangan Cable yang sangat jauh
jaraknya, biasanya digunakan amplifier atau penguat sinyal untuk tetap
menjaga keutuhan sinyal selama di perjalanan. Amplifier akan dipasang
pada bentangan kabel coaxial kurang lebih setiap jarak 610 meter.
Sinyal yang dikuatkan adalah sinyal frekuensi 50 sampai 860 MHz. Lebar
frekuensi ini digunakan untuk sinyal TV analog, TV digital dan layanan
komunikasi data.
Dengan hitungan ini, maka setiap 30 kilometer area coverage, kabel
Coaxial membutuhkan penguat sebanyak kurang lebih 50 buah amplifier
sepanjang jalan. Tentunya arsitektur seperti ini akan cukup merepotkan
para administratornya dalam me-maintain-nya. Akan banyak sekali problem
dan kendala dalam menggunakan sistem ini. Maka dari itu, saat ini
arsitektur jaringan Cable tidak lagi dibuat menggunakan murni media
Coaxial, namun dibuat juga menggunakan bentangan media fiber optik.
Media fiber optik digunakan dengan tujuan untuk akan meniadakan
amplifier sinyal, membawa siyal dengan lebih bersih, kecepatan transfer
yang lebih tinggi dan dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel
coaxial biasa. Dengan adanya semua kelebihan ini, kendala dan problem
yang ada di jaringan Cable dapat jauh berkurang sehingga pelanggan
lebih nyaman dalam menonton TV maupun ber-Internet.
Namun, media fiber optik tidak ditarik sampai ke lokasi pelanggan,
karena media ini hanya bertugas sebagai backbone link saja. Untuk
mendistribusikan informasi sampai ke pengguna, arsitektur jaringan
Cable pada umumnya masih mempercayakan media Coaxial. Jadi, arsitektur
jaringan seperti ini yang merupakan perpaduan Fiber dan Coaxial dinamai
dengan istilah Hybrid Fiber Coax (HFC).
Broadband Memang Nyaman
Sekilas mengenai teknologi broadband sudah dibahas di atas. Teknologi
DSL dan Cable memang yang saat ini sedang digandrungi oleh banyak
pengguna. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya
sendiri-sendiri. Dari sinilah segmentasi produk broadband terbentuk.
Teknologi DSL tampaknya lebih cocok digunakan di segmen korporat
ataupun SOHO yang cukup besar traffic datanya. Sedangkan, teknologi
Cable lebih cocok digunakan oleh perumahan yang membutuhkan hiburan
tambahan dan juga koneksi Internet. Lebih lanjut tentang detail
teknologi Cable yang sangat unik dan juga teknologi Wireless broadband
serta Satellite broadband akan dibahas pada edisi berikutnya. Selamat
belajar!
Sumber: PC Media
2 komentar:
Goldia Titanium | Stainless Steel - TiGIA
This iron core is made titanium curling wand from copper oxide with a polished chrome finish. ford focus titanium When the iron core is ready, it will edge titanium be immersed in a stainless steel plate titanium powder and mens titanium rings then
s074z0prmye592 horse dildo,sex chair,adult sex toys,realistic dildo,cheap sex toys,dildo,Rabbit Vibrators,huge dildos,realistic dildo d634v1iwlks281
Posting Komentar